Inilah yang aku pelajari dari buku ; The Psychology of Money

 


photo and illustration by Widya Khairunnisa. 



Judul     : The Psychology of Money
Author    : Morgan Housel
Penerjemah    : Zia Anshor
Penerbit    : Baca
Cetakan XIX Edisi Revisi : Juli 2024

 

    The Psychology of Money, salah satu buku yang masuk dalam jajaran International bestseller menjadi rekomendasi banyak orang bagi siapapun yang ingin belajar mengelola uang dengan baik. Buku ini terbagi menjadi 20 bagian. Pada setiap bagian, Morgan memikat pembaca dengan berbagai kisah-kisah tokoh terkenal dalam mengelola keuangan mereka. Membuat kita lebih mudah memahami dunia ekonomi. Menariknya dijelaskan bahwa, kesuksesan dalam mengelola keuangan tidak memilki keterkaitan dengan kecerdasan, melainkan terkait dengan perilaku individu. 

Saya mencatat 4 (empat) poin penting tentang buku ini yang telah saya pelajari :

1.   1.Ketahui batas ‘cukup’

    Tak kaget apabila berbicara perihal uang maka rasa cukup menjadi hal utama yang membuat kita mampu mengendalikan diri sehingga keuangan terkendali. Terkadang kita bertanya-tanya, bagaimana orang-orang yang telah memilki kekayaan melimpah, prestise, kekuasaan juga kebebasan, terlihat kian hari semakin menggila, yang pada akhirnya berujung kerugian yang melimpah pula? jika ditelisik permasalahannya adalah : mereka tak tahu kapan harus merasa cukup.

    Morgan mengartikan bahwa ‘cukup’ adalah menyadari akan nafsu untuk menginginkan lebih tanpa merasa puas, dan inilah yang akan mendorong individu ke titik penyesalan. Banyak hal yang dapat dipelajari mengenai rasa cukup dalam buku ini. Go read ! :D


2. 2. Perbedaan upaya antara menjadi kaya dan tetap kaya.

     Mendapat uang itu satu hal, menjaganya itu lain cerita. Saya turut mengamini atas kalimat ini, suatu keahlian yang berbeda antara mendapatkan uang dan menyimpan uang, dalam scope kehidupan sehari-hari yang terjadi dilingkungan, tak sedikit dari kita kalangan muda yang merasa sulit untuk bisa menyimpan uang dengan jangka waktu lama, impulsive ketika melihat sesuatu yang viral dan lucu sehingga tak ingin ketinggalan untuk membeli hal tersebut (FOMO).

    Di buku ini, Morgan menulis:  untuk mendapatkan uang, diperlukan pengambilan risiko, sikap optimistis, dan tampil diluar. Namun, menyimpan uang membutuhkan kebalikan dari pengambilan risiko. Diperlukan kerendahan hati, dan rasa takut kehilangan apa yang di dapat dengan cepat, diperlukan sikap hemat dan pengakuan bahwa setidaknya sebagian yang di dapat itu karena keberuntungan, jadi keberhasilan masa lalu tidak bisa diandalkan  untuk berulang terus-menerus.

 

3.  3. Kekayaan adalah apa yang tidak terlihat.

 Untuk masuk kedalam bagian ini, saya mengutip tulisan dalam buku :

 Seseorang yang mengendarai mobil berharga $100.000 boleh jadi kaya. Namun, satu-satunya data yang anda punya mengenai kekayaannya adalah bahwa uangnya berkurang $100.000 sesudah dia beli mobil (atau utangnya bertambah $100.000). itu saya yang kita ketahui mengenai dia.

    Kapitalisme modern dunia membangun industry dari membantu orang berpura-pura sampai jadi sungguhan. Penulis menegaskan bahwa kekayaan merupakan asset finansial yang belum diubah menjadi barang yang bisa dilihat. Orang-orang terbiasa menganggap bahwa memiliki uang sama dengan membelanjakan uang, sehingga banyak yang tidak memiliki kemampuan menahan diri, dimana kemampuan inilah yang diperlukan untuk benar-benar memiliki kekayaan.

    Definisi antara memiliki kekayaan(wealthy) dan kaya (rich) tak sekedar memiliki perbedaan semantic namun dalam pemaknaan. Tidak mengetahui perbedaan keduanya merupakan sumber dari banyak pengambilan keputusan yang  buruk terkait uang.


4.  Menabung

    Kata 'menabung' tak akan pernah jauh dari proses mengelola keuangan. Sedari kecil kita akrab dengan kalimat 'menabung sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit',  pemahaman sederhana ini juga dibahas dengan cara yang berbeda oleh penulis ;

Tabungan pribadi dan gaya hidup sederhana, penghematan dan efisiensi keuangan adalah bagian rumus uang yang lebih banyak anda bisa kendalikan dan punya peluang 100% efektif sekarang maupun pada masa depan -Morgan

    Menabung dapat dilakukan baik itu ketika memiliki tujuan spesifik atau bahkan jika kita tak memiliki alasan tertentu. menabung melatih kita untuk lebih luwes juga sabar. Tak peduli sebanyak apa pendapatan yang dimiliki, tak akan pernah bisa membangun kekayaan apabila tidak membatasi kesenangan yang didapatkan dari uang hari ini.

    Kata ‘kekayaan’ pada buku ini sepertinya cukup terdengar ambisius. Namun, percayalah segala ilmu mengelola keuangan paling tidak membuat kita berpikir dan betindak untuk dapat hidup dengan mandiri. Saya pribadi berpikir bahwa ‘kemandirian' lah yang sebenarnya menjadi tujuan dan sedang diupayakan oleh orang-orang pada usia awal 20-an. Semangat!

Itulah sedikit dari banyak informasi dan pengetahuan yang ada dalam buku Psychology of Money, teruntuk orang-orang di usia 19-30 an sangat direkomendasikan untuk dapat membaca buku ini. 

 

 


Komentar

Postingan Populer